Sabtu, 24 September 2011

RESUME ANALISA SISTEM INFORMASI - 2

Nama : Fandi Ahmad
Nim : 10410100136
Dosen : Didiet Anindita A


  • Pengertian System Life Cycle (SLC)
    • System Development Lyfe Cycle (SDLC) adalah keseluruhan proses dalam membangun sistem melalui beberapa langkah. Ada beberapa model SDLC. Model yang cukup populer dan banyak digunakan adalah waterfall. Beberapa model lain SDLC misalnya fountain, spiral, rapid, prototyping, incremental, build & fix, dan synchronize & stabilize. 
proses evolusi yang diikuti oleh pelaksanaan sistem informasi dasar-dasar atau subsistem. Telah ada pendekatan implementasi tradisional sepanjang era komputer, dan ada perjanjian umum antara ahli-ahli komputer sehubungan dengan tugas-tugas yang dilaksanakan.
Beberapa SLC terdapat dalam perusahaan yang menggunakan komputer, mungkin ada seratus atau lebih. Pada kenyataannya SLC adalah sarana yang digunakan oleh manajemen untuk melaksanakan rencana strategis. Konsep life cycle menjadikan segala sesuatu yang tumbuh, menjadi dewasa setiap waktu dan akhirnya mati. Pola ini digunakan untuk sistem dasar komputer seperti subsistem pemrosesan data atau SSD.



System Life Cycle terdiri dari lima fase yaitu :
  1.  Fase Perencanaan, Pada fase ini dimulai dengan mendifinisikan masalah dan dilanjutkan dengan sistem penunjukan objektif dan paksaan. Disini sistem analis memimpin studi yang mungkin terjadi dan mengemukakan pelaksanaanya pada manajer.
  2. Fase Analisis, Fase ini mempunyai tugas penting yaitu menunjukan kebutuhan pemakai informasi dan menentukan tingkat penampilan sistem yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Fase ini meliputi penetapan jangkauan proyek, mengenal resiko, mengatur rangkaian tugas, dan menyediakan dasar untuk kontrol.
  3. Fase Desain, Fase Desain ini meliputi penentuan pemrosesan dan data yang dibutuhkan oleh sistem yang baru, dan pemilihan konfigurasi terbaik dari hardware yang menyediakan desain. Desain system adalah ketentuan mengenal proses dan data yang dibutuhkan oleh sistem yang baru.
  4. Fase Pelaksanaan / Implementasi, Fase ini melibatkan beberapa spesialis informasi tambahan yang mengubah desain dari bentuk kertas menjadi satu dalam hardware, software, dan data. Pelaksanaan adalah penambahan dan penggabungan antara sumber-sumber secara fisik dan konseptual yang menghasilkan pekerjaan sistem.
  5. Fase Pemakaian / Penggunaan, Selama fase penggunaan, audit memimpin pelaksanaannya untuk menjamin bahwa sistem benar-benar dikerjakan, dan pemeliharaannya pun dilakukan sehingga sistem dapat menyediakan kebutuhan yang diinginkan.
Dari fase-fase diatas, empat fase diawal disediakan untuk dikembangkan, jadi metode yang ada didalamnya dapat berkembang sesuai zaman. Sedangkan fase yang terkahir tidak untukdikembangan, hanya sebagai pelaksanaannya saja. 

  • Jenis metode siklus hidup sistem yang paling banyak digunakan,
    • Siklus hidup sistem tradisional (traditional system life cycle),
    • Siklus hidup menggunakan protoyping (life cycle using prototyping), dan
    • Siklus hidup sistem orientasi objek (object-oriented system life cycle).



FUNGSI SDLC
Untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah
dari setiap tahapan yang secara garis besar terbagi dalam tiga kegiatan
utama, yaitu :

  1.  Analysis
  2.  Design
  3. Implementation


Setiap kegiatan dalam SDLC dapat dijelaskan melalui tujuan (purpose) dan
hasil kegiatannya (deliverable).

SIKLUS SDLC
Proses membangun sistem dibagi menjadi beberapa langkah dan pada sistem yang besar, masing-masing langkah dikerjakan oleh tim yang berbeda.Dalam sebuah siklus SDLC, terdapat enam langkah.

Langkah tersebut adalah
  1.  Analisis sistem, yaitu membuat analisis aliran kerja manajemen yang sedang berjalan
  2. Spesifikasi kebutuhan sistem, yaitu melakukan perincian mengenai apa saja yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem dan membuat perencanaan yang berkaitan dengan proyek sistem
  3. Perancangan sistem, yaitu membuat desain aliran kerja manajemen dan desain pemrograman yang diperlukan untuk pengembangan sistem informasi
  4. Pengembangan sistem, yaitu tahap pengembangan sistem informasi dengan menulis program yang diperlukan
  5. Pengujian sistem, yaitu melakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat
  6. Implementasi dan pemeliharaan sistem, yaitu menerapkan dan memelihara sistem yang telah dibuat
Siklus SDLC dijalankan secara berurutan, mulai dari langkah pertama hingga langkah keenam. Setiap langkah yang telah selesai harus dikaji ulang, kadang-kadang bersama expert user, 
terutama dalam langkah spesifikasi kebutuhan dan perancangan sistem untuk memastikan bahwa langkah telah dikerjakan dengan benar dan sesuai harapan. Semua langkah dalam siklus harus terdokumentasi. 

Dokumentasi yang baik akan mempermudah pemeliharaan dan peningkatan fungsi system.
Tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan programmer dalam membangun sistem informasi.
Langkah yang digunakan meliputi :
  1.  Melakukan survei dan menilai kelayakan proyek pengembangan sistem informasi
  2.  Mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan
  3.  Menentukan permintaan pemakai sistem informasi
  4.  Memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik
  5.  Menentukan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)
  6.  Merancang sistem informasi baru
  7.  Membangun sistem informasi baru
  8.  Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan sistem informasi baru
  9.  Memelihara dan melakukan perbaikan/peningkatan sistem informasi baru bila diperlukan
Daftar Pustaka : 

Senin, 19 September 2011

Resume KSI part II



Tugas :  Resume KSI part 2
Nama : Fandi Ahmad
NIM : 10-41010-0136
Dosen : Siswo Martono, S.Kom., M.M

  1.  Sistem Informasi Strategis adalah sistem yang membantu perusahaan mendapatkan keunggulan kompetitif melalui kontribusinya pada tujuan strategis perusahaan dan atau kemampuanya untuk secara significant meningkatkan kinerja atau produktifitas.
  2. Strategi Kompetitif 

    • Mengunci Pelanggan dan Pemasok (Locking-In Customers and Supplier) : Membangun hubungan yang bernilai dgn pelangan,pemasok dan mitra bisnis.
    • Membangun Biaya Berpindah (Switching Cost) : Melakukan investasi dalam TI utk meningkatkan operasi atau menyebaran inovasi
    • Meningkatkan Halangan Masuk (Barriers to Entry) : Meningkatkan biaya investasi atau kerumitan TI yang dibutuhkan utk bersaing dalam industri atau segmen pasar
    • Mendorong Investasi dalam TI : Mengembangkan berbagai produk dan jasa baru yang tidak akan mungkin dihasilkan tanpa kemampuan TI yang kuat
Penggunaan TI dalam mengimplementasikan 5 Strategi kompetitif dasar
    • Biaya Yang Lebih rendah :
      • Gunakan TI untuk mengurangi secara mendasar biaya proses bisnis
      • Gunakan TI untuk menurunkan biaya pelanggan atau pemasok
    • Diferensiasi : 
      • Gunakan berbagai fitur TI untuk memfokuskan diri pada segmen pasar yang dipilih
    • Inovasi
      • Buat produk dan jasa baru yang memasukkan berbagai komponen TI
    • Mendukung Pertumbuhan
      • Gunakan TI untuk mengelola perluasan bisnis secara regional & global
    • Kembangkan Persekutuan
      • Gunakan TI untuk membuat Perusahaan Virtual yang terdiri dari para mitra bisnis

Penggunaan Strategis dari Tehnologi Informasi

  • Mengembangkan Sistim Informasi antar perusahaan yang menciptakan kenyamanan dan efisiensi dapat mengalihkan perhatian dari biayabiaya yang terkait  dengan pelanggan atau para penyalur.
  • Melakukan Investasi dalam aplikasi IT yang lebih maju (advance) akan membangun penghalang bagi masuknya pesaing baru.
  • Mengikut sertakan komponen IT didalam produk dan jasa akan membuat persaingan dari produk atau jasa pengganti menjadi lebih sukar.
  • Menyeimbangkan Investasi dalam orangorang, perangkat keras, perangkat lunak, database, dan jaringan, serta merubah penggunaan Sistem Informasi dari hanya menunjang kegiatan operasional menjadi penggunaan aplikasi secara strategis


RANTAI NILAI
  • Konsep Rantai Nilai yang dikembangkan oleh Michael Porter memandang suatu perusahaan sebagai rangkaian dari aktivitas dasar (" rantai") yang menambahkan nilai kepada produk dan jasanya untuk mendukung pencapaian suatu margin keuntungan . Di dalam konsep rantai nilai,beberapa aktivitas bisnis adalah merupakan aktivitas utama sedangkan aktivitas yang lain merupakan pendukung. Untuk masing-masing aktifitas, peran dari Sistim Informasi Strategis (SIS) akan memberikan kontribusi yang berarti dalam mendukung kontribusi setiap aktifitas tersebut kepada rantai nilai yang ada :
  • Sistim Informasi Strategis: adalah Sistim Informasi yang mendukung kegiatan operasi atau Proses Manajemen yang melengkapi perusahaan dengan produk dan jasa strategis, serta kemampuan untuk menciptakan keunggulan dalam bersaing

  • Proses Pendukung : menciptakan infrastruktur internal untuk menyediakan dukungan bagi pekerjaan yang khusus dari aktivitas utama: 
    • Manajemen dan Bantuan Layanan Administrasi. Peran Kunci dari SIS disini adalah dalam otomatisasi Sistem Perkantoran.
    • Manajemen Sumber Daya Manusia. peran SIS berupa Database Ketrampilan Karyawan.
    • Pengembangan Teknologi. peran SIS : Merancang/Disain dengan bantuan Komputer
    • Pengadaan Sumber daya. peran SIS : Pertukaran data secara elektronik dengan para penyalur.

Proses Utama. Proses ini memberikan kontribusi secara langsung dalam proses perubahan bentuk (transformasi) pada perusahaan :
    • Logistik ke dalam/Pengadaan. peran SIS : Sistem pergudangan yang diotomatisasikankan, menjaga agar barang selalu tersedia pada saat diperlukan (Just in time).
    • Operasi/Pengolahan. peran SIS : Sistem Pabrikasi atau produksi dengan bantuan Komputer.
    • Logistik keluar /Pengeluaran. peran SIS: Pemasukan Data secara Online.
    • Pemasaran dan Penjualan. peran SIS : Analisis Pasar.
    • jasa/Layanan. peran SIS: Sistem Diagnostik tenaga ahli.
  • 6 Karakteristik dalam Perusahaan Virtual :

    1. Kemampuan beradaptasi: Mampu menyesuaikan diri terhadap suatu perubahan yang cepat  sesuai dengan lingkungan bisnis. Selanjutnya Perusahaan maya harus mengurangi proses yang bersamaan waktu (concept-to-cash) melalui kegiatan berbagi (sharing).
    2. Oportunisme: Menciptakan, mengoperasikan danmenghancurkannya setelah memanfaatkan peluang bisnis yang nampak tersebut. Mereka harus memperoleh akses ke pasar yang baru dan pasar bersama atau ke  pelanggan yang setia, serta meningkatkan fasilitas dan pemenuhan pasar.
    3. Keunggulan: Memiliki keunggulan kelas dunia dalamkemampuan inti yang diperlukan. Kemampuan ini harus secara terus menerus terhubung melalui penggunaan Teknologi Internet.
    4. Teknologi: Menyediakan teknologi informasi kelas dunia dan teknologi lain yang diperlukan untuk semua bentuk solusi bagi pelanggan. Mereka harus beralih dari menjual produk menjadi menjual solusi.
    5. Tanpa Batas: Dengan mudah menyatukan seluruh sumber daya dan kemampuan mitra bisnis secara terbuka kedalam suatu solusi bagi pelanggan yang terintegrasi.
    6.  Berdasarkan kepercayaan: Sesama anggota saling percayamempercayai dan menampilkan       kepercayaan secara timbal balik dalam hubungan    bisnisnya. Mereka harus berkeinginan berbagi infrastruktur dan resiko.
RINGKASAN

  1. Sistim informasi dapat memainkan beberapa peran strategis di dalam bisnis.
  2. Internet, intranets, extranets, dan teknologi lain yang berbasiskan Internet dapat  digunakan secara strategis untuk e-business dan ecommerce dan memberikan keunggulan bersaing bagi perusahaan.
  3. Suatu kunci penggunaan Teknologi Internet yang strategis adalah membangun suatu perusahaan e-business yang dapat meningkatkan nilai bisnisnya dengan strategi yang terpusat pada pemberian nilai tambah kepada pelanggannya

IT adalah suatu ramuan utama dalam rekayasa ulang proses bisnis, dengan melakukan
perubahan secara radikal proses bisnis, yang secara dramatis dapat meningkatkan daya guna dan tepat guna perusahaan.
IT dapat secara strategis digunakan untuk meningkatkan kinerja bisnis.
Suatu perusahaan dapat menggunakan IT untuk membantu mereka menjadi suatu perusahaan yang tangkas, yang dapat menjawab dengan cepat perubahan dalam lingkungannya .

Pembentukan suatu perusahaan maya telah menjadi strategi bersaing yang
penting dalam pasar global yang dinamis saat ini.

Keunggulan bersaing yang kekal saat ini hanya dapat muncul dari penggunaan
yang inovatif dan manajemen pengetahuan yang terorganisasi baik oleh perusahaan dan organisasi pembelajaran.




Jumat, 16 September 2011

Tugas Analisa Sistem Informasi 1

Tugas : Macam-macam Kategori Sistem Informasi
Nama : Fandi Ahmad
NIM : 10410100136
Transaction Processing System (TPS) adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. Sebagai contoh, TPS membuat pernyataan konsumen, cek gaji karyawan, kuitansi penjualan, order pembelian, formulir pajak, dan rekening keuangan. TPS juga memperbaharui database yang digunakan perusahaan untuk diproses lebih lanjut oleh SIM.  

Decision Support System (DSS)
Sebuah aplikasi berupa Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) mulai dikembangkan pada tahun 1970. Decision Support Sistem (DSS) dengan didukung oleh sebuah sistem informasi berbasis komputer dapat membantu seseorang dalam meningkatkan kinerjanya dalam pengambilan keputusan. Seorang manajer di suatu perusahaan dapat memecahkan masalah semi struktur, dimana manajer dan komputer harus bekerja sama sebagai tim pemecah masalah dalam memecahkan masalah yang berada di area semi struktur. DSS mendayagunakan resources individu-individu secara intelek dengan kemampuan komputer untuk meningkatkan kualitas keputusan.
Definisi
Decision Support System dapat dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik.
Tujuan
Tujuan dari Decision Support System (DSS) antara lain adalah :
  • membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi struktur
  • mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya
  • meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan seorang manajer daripada efisiensinya.

Group Decision Support System (GDSS)
GDSS adalah suatu sistem berbasis komputer yang mendukung kelompok-kelompok orang yang terlibat dalam satu tugas (tujuan) bersama dan yang menyediakan interfase bagi suatu lingkungan yang digunakan bersama.
Perangkat Lunak GDSS
Memungkinkan beberapa pemecah masalah bekerja bersama-sama sebagai satu kelompok untuk mencapai solusi. Pemecah masalah dapat mewakili sebuah komite atau tim proyek, para anggota kelompok dapat berkomunikasi secara langsung atau melalui GDSS.
Proses yang terjadi pada GDSS:
1.      Mengorganisasi pendapat yang muncul dalam kelompok
2. Mengumpulkan informasi
3. Mengurutkan berdasar prioritas
4. Mengumpulkan aspek-aspek pendukung

Expert System (ES)
-        Secara umum ES adalah system yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke computer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan para ahli.

-        ES tidak untuk menggantikan kedudukan seorang pakar tetapi untuk memasyaratkan pengetahuan dan pengalaman pakar tersebut.

ESS (Electronic Support System)

Executive Information System
Executive Information System (EIS) atau disebut juga sebagai Executive Support System (ESS) adalah sistem berbasis komputer yang interaktif, yang memungkinkan pihak eksekutif untuk mengakses data dan informasi, sehingga dapat dilakukan pengidentifikasian masalah, pengeksplorasian solusi, dan menjadi dasar dalam proses perencanaan yang sifatnya strategis. 

EIS mengintegrasikan data yang berasal dari sumber data internal maupun eksternal, kemudian melakukan transformasi data ke dalam bentuk rangkuman laporan yang berguna. Laporan ini biasanya digunakan oleh manajer dan level eksekutif untuk mengakses secara cepat laporan yang berasal dari seluruh perusahaan dan departemen, sehingga dapat diperoleh pengetahuan yang berguna bagi pihak eksekutif. Laporan ini digunakan untuk menemukan alternatif solusi untuk menekan permasalahan manajerial dan membuat perencanaan keputusan untuk perusahaan.


MIS (Management Information Systems)
sistem informasi manajemen (MIS) adalah sebuah database yang terkomputerisasiinformasi keuangan yang terorganisasi dan diprogram sedemikian rupa sehinggamenghasilkan laporan-laporan rutin pada operasi untuk setiap tingkat manajemendalam sebuah perusahaan. Hal ini biasanya juga mungkin untuk mendapatkan laporan khusus dari sistem dengan mudah. Tujuan utama dari MIS adalah untuk memberikanumpan balik tentang kinerja para manajer mereka sendiri, manajemen puncak dapatmemantau perusahaan secara keseluruhan. Informasi yang ditampilkan oleh MISbiasanya menunjukkan "yang sebenarnya" data melalui melawan "direncanakan" hasil dan hasil dari tahun sebelumnya, oleh karena itu langkah-langkah kemajuan terhadaptujuan. MIS menerima data dari unit perusahaan dan fungsi. Beberapa data yangdikumpulkan secara otomatis dari komputer-linked check-out counter, yang lainnya adalah mengetik pada interval periodik. Laporan rutin yang terprogram dan dijalankan pada interval atau sesuai permintaan sementara yang lain diperoleh menggunakan built-in bahasa query; menampilkan fungsi yang dibangun ke dalam sistem yang digunakan oleh manajer untuk memeriksa status di sisi meja komputer yang terhubung ke MIS oleh jaringan. Banyak sistem canggih juga memonitor dan menampilkan kinerjasaham perusahaan.


Office Automation Systems (OAS)

Sistem otomatisasi kantor (OAS) adalah konfigurasi dari perangkat keras jaringan komputer dan perangkat lunak. Berbagai sistem otomatisasi kantor sekarang diterapkan untuk fungsi bisnis dan komunikasi yang digunakan untuk dilakukan secara manual atau dalam beberapa lokasi perusahaan, seperti menyiapkan komunikasi tertulis dan perencanaan strategis. Selain itu, fungsi yang pernah diperlukan koordinasi keahlianspesialis luar dalam typesetting, pencetakan, atau rekaman elektronik sekarang dapat diintegrasikan ke dalam pekerjaan sehari-hari sebuah organisasi, baik menyimpanwaktu dan uang.

Knowledge Worker System (KWS)
adalah aplikasi komputer yang dirancang untuk membantu "pekerja pengetahuan"  seperti : profesional yang menggunakan informasi sebagai input utama mereka dan yang utama produk informasi yang distilasi. untuk menangkapdan mengatur informasi pekerjaan aktivitas, dan untuk belajar, memprioritaskan , dan melaksanakan tugas-tugas mereka lebih efisien dan efektif. KWS mengintegrasikanmetode dan teknologi dari disiplin ilmu manajemen informasi, alur kerja, penjadwalan kerja, agen perangkat lunak, dan pengukuran kerja menjadi "Dukungan KinerjaLingkungan." KWS meningkatkan produktivitas dengan


SUMBER :

http://sttdb.wordpress.com/2009/12/04/pengertian-tps-transaction-processing-systems/

http://zahratusjannah.wordpress.com/2010/03/05/group-decision-support-system-gdss/
 journal.mercubuana.ac.id/data/2-Pendahuluan%20ES.doc